Selasa, 26 Desember 2017

SULAIMAN BIN YASAR DAN WANITA PENGGODA



Di zaman sekarang ini banyak sekali viral - viral berita aneh yang menjerumus kepada kemaksiatan, sepertinya rasa malu dalam dirinya sudah hilang entah kemana. Padahal Rasulullah menegaskan dalam sabdanya bahwa malu itu sebagian dari iman, yaitu
الحياء من اﻹيمان. Itulah bukti bahwa kita lalai dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya disebabkan kemalasan untuk bertholabul ilmi dan hanya menghabiskan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.

Tercatat nama Sulaiman bin Yasar beliau memiliki rasa malu untuk bermaksiat kepada Allah, terlebih peluang untuk melakukan hal tersebut terbentang luas. Tapi beliau malu dan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebenarnya siapakah SULAIMAN BIN YASAR ini?

Sulaiman bin Yasar Almadani beliau adalah seorang tabi'in yang alim, faqih, dan rendah hati. Beliau maula ummul mu'minin Maimunah Al - hilaliyah sekaligus juru tulisnya,Sulaiman bin Yasar dikenal dengan sebutan Abu Abdillah atau Abu Abdirrahman. Beliau lahir pada masa - masa akhir kekhalifahan Utsman bin affan, tepatnya pada tahun 34 H.

Sulaiman bin Yasar terkenal sebagai bejana ilmu, lantaran banyaknya bidang ilmu yang beliau kuasai. Karenanya beliau dilebihkan atas Sa'id bin Musayyib pada masanya. Ceritanya pernah ada seseorang yang bertanya kepada Sa'id tentang sebuah permasalahan lantas beliau menganjurkan untuk mendatangi Sulaiman dengan berkata "Pergilah menemui Sulaiman bin Yasar, karena ia adalah satu - satunya orang alim yang masih ada pada hari ini.

Beliau juga menjadi rujukan dalam memecahkan berbagai problematika. Kedalaman ilmu Sulaiman juga tidak diragukan sekalipun terhadap perkara yang dianggap remeh semisal talaq. Namun dengan kerendahan hati, beliau lebih memprioritaskan Sa'id bin Musayyib. Beliau pernah berkata,  "Satu - satunya orang alim yang masih ada di masa ini adalah Sa'id bin Musayyib.

Maa syaa Allah begitulah para ulama terdahulu, mereka tidak berbangga - bangga dan membesarkan diri serta congkak terhadap yang lainnya, mereka selalu merendahkan hati dan merasa tak memiliki ilmu padahal ilmu mereka sudah mendarah daging. Begitulah yang harus kita contoh dari akhlaq - akhlaq mulia yang mereka miliki.

Kedalaman ilmu Sulaiman bin Yasar menjadikan kedudukannya tinggi dimata manusia sezamannya, lantaran beliau iringi ilmu dengan amal yang berbuah manis, yaitu munculnya rasa takut kepada Allah. Beliau sangat merasa malu bila bermaksiat kepadaNya Dzat yang membolak - balikan hati.

Sulaiman adalah sosok lelaki yang berwajah tampan nan menawan. Sehingga pada suatu hari, beliau didatangi seorang perempuan yang berparas cantik nan jelita. Kebetulan, sahabat beliau yang menemaninya sedang pergi ke pasar untuk membeli sesuatu, maka tinggalah beliau seorang diri. Perempuan itu masuk dan menggoda serta menawarkan diri kepada Sulaiman bin Yasar dengan genitnya. Beliau pun menolak hingga wanita itu berkata "jika begitu aku akan memaksamu"  wanita tersebut pun mengancam akan merusak nama baik beliau. Maka Sulaiman bin Yasar keluar dari tempat itu seraya meninggalkan wanita tadi sembari menangis tersedu - sedu.

Setelah kejadian tersebut, beliau terus menangis sampai sahabat beliau datang dari pasar. Sahabatnya pun bertanya,
"wahai Sulaiman apa yang membuat mu menangis?" "Tidak apa - apa, aku baik - baik saja " jawab Sulaiman."Semoga yang membuatmu menangis hanyalah karena engkau meninggalkan keluargamu di rumah." Sulaiman menjawab "Tidak". " Kalau begitu kabarkanlah kepadaku, apa sebenarnya yang membuatmu menangis?" Maka Sulaiman bin Yasar berkata, "Sesungguhnya aku menangis karena kesedihanku terhadap diriku sendiri, seandainya aku menjadi kamu, niscaya aku tidak akan sabar terhadapnya." Kemudian beliau menceritakan kejadian yang menimpanya tadi dan beliau menceritakan pula bahwa beliau bermimpi seakan - akan beliau melihat Nabi Yusuf, kemudian beliau bertanya. "Engkaulah Nabi Yusuf?"dan dijawab "Ya aku Yusuf yang menginginkan zulaikho dan engkau adalah Sulaiman yang tidak menginginkan wanita yang mengajakmu.

Sulaiman bin Yasar berbuat demikian lantaran rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Padahal potensi untuk bermaksiat terbentang lebar tapi karena rasa takut dan malu bermaksiat kepada Allah lebih besar maka beliau tinggalkan.
انما يخشى الله من عباده العلماء sesungguhnya yang takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala adalah mereka orang - orang yang berilmu.

Mari kita perdalam lagi menuntut ilmu, terutama ilmu mengenal Allah, ilmu mengenal Rasul serta ilmu mengenal agama islam ini dengan sungguh - sungguh. Agar tertanam rasa takut kepada Allah dalam jiwa kita dan tertanam rasa malu untuk bermaksiat kepada Allah hingga tak ada lagi kemaksian yang meraja lela karna terputusnya urat malu para manusia.

Semoga bermanfaat dan selamat membaca 😊

Umayya Alifa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar