Assalamu’alaikum semuanya bagaimana kabarnya nih? Semoga senantiasa sehat wal ‘afiat dan selalu dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin.
Umayya mau cerita nih tentang salah satu ulama dari kalangan tabi’in. Hmmm…. tabi’in itu apa ya, adakah yang tau? Oke umayya akan jelaskan… 😊 Tabi’in artinya orang – orang yang mengikuti. Maksudnya yaitu seorang muslim yang bertemu dengan sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan ia mati dalam keadaan muslim. Sudah paham kan ya sekarang…. 😊 alhamdulillah…. kali ini kita akan mengenal seorang tabi’in yang bernama Alqomah bin qois.
Siapakah Alqomah bin qois? Beliau adalah seorang yang ‘alim, waro’ dan faqih di negri kufah. Dilahirkan ditengah – tengah gencarnya dakwah ajaran yang dibawa nabi muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam. Beliau hidup pada masa rasul dan beriman kepadanya akan tetapi belum bertemu dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Alqomah bin qois hijrah ke kufah untuk tholabul ilmi dan berjihad. Beliau pernah mengikuti perang siffin dan bergabung dalam barisan kholifah ali bin abi tholib. Beliau menetap di kufah dan berguru kepada sahabat Abdullah bin mas’ud (pada kenal kan sahabat rasulullah yang satu ini). 😊 Mendalami alqur’an darinya hingga menjadi seorang faqih, alim dan masyhur dikalangan ulama serta menjadi tempat bertanya bagi mereka. Padahal ketika itu masih banyak sahabat yang masih hidup. Subhanallah…. 😊😊
Alqomah mirip sekali dengan gurunya ibnu mas’ud dalam menunjukkan hidayah, menetapi jalan kebenaran dan memberi petunjuk. Setiap ilmu yang diketahui pasti alqomah pun telah mengetahuinya. Walaupun demikian ia seorang yang tawadhu (rendah hati) tak ada rasa sombong di dalam hatinya. Beliaupun selalu menghatamkan alqur’an setiap hari kamis.
Bukti ketawadhuan beliau yaitu “Suatu ketika Abdurrahman bin Yazid berkata kepada Alqomah, “wahai Alqomah, bagaimana pendapatmu kalau sekarang kita pergi ke masjid, kemudian orang – orang bertanya kepadamu berbagai ilmu?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku benci jika orang – orang menyanjungku dan menyebut – nyebut kelebiihanku.” Setelah itu orang – orang bertanya kepadanya, ” Bagaimana jika anda menasihati para penguasa?” Beliau menjawab : “Aku takut jika penguasa itu mengambil lebih banyak manfaat dariku, sedangkan aku hanya mengambil manfaat yang sedikit darinya.”
Alqomah pun banyak meriwayatkan beberapa hadits diantaranya yaitu  :    Dari Alqomah bin qois, dari Abdullah bin mas’ud bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersbda : “Kamu tidak akan mampu menjadi seorang yang zuhud sampai kamu bisa bersikap tawadhu (rendah hati).”
Menjelang wafatnya, beliau berkata : ” kalau aku meninggal nanti jangan sampai diantara kalian ada yang menangisiku sebagaimana orang – orang jahiliyah nenangis karna hal itu akan menyakitiku, dan barangsiapa yang mampu mengucapkan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah” diakhir hayatnya ucapkanlah,”
Setelah itu beliau meninggal bertepatan dengan masa khalifah yazid pada tahun 62 H, saat beliau berumur 90 tahun.
Maa syaa Allah sungguh mulia akhlaq yang dimiliki oleh alqomah bin qois. Walaupun ia memiliki banyak ilmu ia senantiasa bersikap tawadhu (rendah hati) dan tidak menyombongkan diri. Semoga kita juga bisa sepertinya yang selalu tawadhu dan tidak menyombongkan diri serta berusaha terus menuntut ilmu hingga ajal menjemput.
Washolallahu wassalam ‘ala nabiyina Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.
  • Semoga bermanfaat 😊